ABSTRAK
Trenggiling raksasa ( Myrmecophaga tridactyla ) adalah spesies unik yang berisiko punah secara nasional dan internasional karena tekanan lingkungan dan antropogenik yang berkelanjutan, oleh karena itu memerlukan upaya konservasi berkelanjutan. Di bawah perawatan manusia, obesitas dan penyakit terkait nutrisi menjadi perhatian utama. Penilaian kondisi tubuh (BCS) adalah alat penting untuk menilai kebugaran hewan di lingkungan alami dan ex situ. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan dan keandalan BCS dan ukuran morfometrik, yang terkait dengan pengukuran ultrasonografi ketebalan lemak subkutan (SFT), sebagai alat untuk memperkirakan kondisi tubuh trenggiling raksasa. Dua puluh trenggiling raksasa yang hidup bebas dan dua puluh dua trenggiling raksasa yang dipelihara di kebun binatang dinilai. Hewan-hewan tersebut ditimbang dan diklasifikasikan berdasarkan BCS, diikuti oleh pengukuran biometrik dan perhitungan dua indeks kondisi tubuh—indeks rasio (RI) dan indeks kondisi 2 (ICC2). Pengukuran lemak subkutan dilakukan dengan ultrasonografi di pinggang, pinggul, dan panggul trenggiling yang ditawan. Hewan yang ditawan menunjukkan massa tubuh, BCS, ukuran lengan bawah, toraks, abdomen, leher, femur, tibia, humerus, RI, dan ICC2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan yang hidup bebas. Massa tubuh berkorelasi positif dengan semua parameter kecuali SFT. BCS menunjukkan korelasi sedang hingga kuat dengan massa tubuh, RI, ICC2, lingkar toraks, dan abdomen. SFT berkorelasi dengan BCS. Trenggiling yang hidup bebas secara konsisten menunjukkan BCS sedang, sementara trenggiling yang ditawan berkisar dari kurus hingga gemuk, dengan akumulasi lemak subkutan yang relevan di panggul dan pinggul. Protokol BCS yang dihasilkan untuk spesies tersebut dianggap memadai untuk mengevaluasi status gizi baik dalam kondisi hidup bebas maupun kondisi perawatan terkelola.
Evaluasi dan Validasi Ultrasonografi Skor Kondisi Tubuh pada Trenggiling Raksasa ( Myrmecophaga tridactyla Linnaeus, 1758 )
