Abstrak
Tujuan
Ada data berbasis populasi yang terbatas mengenai prevalensi angiopati amiloid serebral (CAA) dan risiko terkait berupa mortalitas dan kejadian serebrovaskular.
Metode
Kami melakukan studi kohort retrospektif menggunakan klaim rawat inap dan rawat jalan dari tahun 2008 hingga 2022 dari sampel nasional penerima manfaat Medicare sebesar 5%. CAA dan stroke iskemik dan hemoragik diidentifikasi menggunakan kode Klasifikasi Penyakit Internasional Revisi ke-10 (ICD-10) yang tervalidasi. Kami memastikan CAA dari 1 Oktober 2015 hingga 2022, dan menggunakan data dari tahun 2008 hingga 30 September 2015 untuk memastikan komorbiditas termasuk stroke yang lazim. Kami menggunakan regresi Cox untuk memeriksa hubungan CAA dengan kematian berikutnya dan subtipe stroke insiden setelah penyesuaian untuk demografi, faktor risiko vaskular, dan komorbiditas Charlson.
Hasil
Di antara 1.920.312 penerima manfaat Medicare dalam sampel kami, 2.161 (11,3 per 10.000) didiagnosis menderita CAA. Dalam analisis regresi Cox yang disesuaikan, terdapat hubungan antara CAA dan mortalitas berikutnya (HR 4,9; 95% CI 4,6–5,2). Di antara 1.872.474 pasien tanpa stroke prevalen, termasuk 900 pasien CAA, terdapat hubungan signifikan antara CAA dan peningkatan risiko stroke (HR 8,0; 95% CI 6,7–9,6), stroke iskemik (HR 4,6; 95% CI 3,6–6,0), perdarahan intraserebral (HR 26,9; 95% CI 20,3–35,6), dan perdarahan subaraknoid (HR 21,6; 95% CI 12,2–38,1). Setelah diagnosis CAA, risiko absolut stroke iskemik dan pendarahan intraserebral secara umum serupa.
Interpretasi
Dalam kelompok besar penerima manfaat Medicare di seluruh negara, prevalensi CAA yang didiagnosis secara klinis adalah sekitar 11 per 10.000. CAA dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan stroke, baik hemoragik maupun iskemik. ANN NEUROL 2025