Posted in

Perbandingan Efektivitas Limfoplasmaferesis dan Pertukaran Plasma pada Krisis Miastenia

Perbandingan Efektivitas Limfoplasmaferesis dan Pertukaran Plasma pada Krisis Miastenia
Perbandingan Efektivitas Limfoplasmaferesis dan Pertukaran Plasma pada Krisis Miastenia

ABSTRAK
Pendahuluan/Tujuan
Limfoplasmaferesis (LPE) merupakan terapi inovatif yang memadukan pertukaran plasma (PE) tradisional dengan leukaferesis. PE secara luas ditetapkan sebagai pengobatan standar untuk krisis miastenia gravis (MG), tetapi potensi terapeutik LPE dalam krisis miastenia (MC) masih belum jelas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemanjuran LPE versus PE dalam penanganan MC.

Metode
Ini adalah studi kohort retrospektif yang mencakup 86 pasien MC yang diobati dengan LPE ( n  = 47) atau PE ( n  = 39). Indikator hasil utama adalah total lama rawat inap, durasi ventilasi mekanis (MV), dan lama tinggal di unit perawatan intensif (ICU). Indikator hasil sekunder mencakup skor myasthenia gravis kuantitatif (QMG) pada 1 dan 2 bulan setelah timbulnya krisis.

Hasil
Baik LPE maupun PE menunjukkan toleransi yang baik dalam penanganan krisis. Pasien dalam kelompok PE menerima rata-rata 3,87 penggantian, dibandingkan dengan 2,26 dalam kelompok LPE. Dibandingkan dengan PE, LPE dikaitkan dengan durasi MV yang jauh lebih pendek (8,50 ± 4,69 vs. 11,73 ± 4,61 hari, p  = 0,016) dan perawatan di ICU (11,88 ± 5,78 vs. 15,92 ± 5,54 hari, p  = 0,013). Hasil fungsional juga lebih baik dalam kelompok LPE, seperti yang ditunjukkan oleh skor QMG yang lebih rendah pada 1 dan 2 bulan pasca-krisis ( p  < 0,05). PE dan LPE secara efektif menurunkan kadar autoantibodi terhadap reseptor asetilkolin (AChR-Ab) dan sitokin inflamasi, dengan LPE menunjukkan kinerja yang lebih unggul.

Diskusi
Pada MC, LPE mungkin merupakan pilihan pengobatan yang lebih baik daripada PE tradisional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *