Posted in

Metabolisme Zat Besi pada Otak yang Tidak Normal Terkait dengan Perubahan Fungsi Saraf pada Distonia Laring Terisolasi

Metabolisme Zat Besi pada Otak yang Tidak Normal Terkait dengan Perubahan Fungsi Saraf pada Distonia Laring Terisolasi
Metabolisme Zat Besi pada Otak yang Tidak Normal Terkait dengan Perubahan Fungsi Saraf pada Distonia Laring Terisolasi

Abstrak
Latar belakang
Distonia laring (LD) adalah distonia fokal terisolasi yang menyebabkan kejang tak sadar pada otot laring yang secara selektif mengganggu produksi bicara. LD dicirikan sebagai gangguan jaringan saraf fungsional dan struktural; namun, aspek mekanistik disfungsi jaringan pada distonia masih belum diketahui.

Tujuan
Kami berhipotesis bahwa proses metabolisme abnormal yang disebabkan oleh zat besi mungkin mendasari kerusakan saraf mikrostruktural, yang mengakibatkan perubahan aktivitas saraf dalam jaringan distonik dan, selanjutnya, perkembangan keadaan distonik.

Metode
Kami menggunakan pencitraan resonansi magnetik (MRI) 7 Tesla pada resolusi medan sangat tinggi untuk pemetaan kerentanan kuantitatif (QSM) kandungan zat besi, MRI fungsional keadaan istirahat multi-gema multi-pita (fMRI) aktivitas otak dan konektivitas fungsional, tomografi emisi positron dengan radioligan [ 11 C]flumazenil ketersediaan neuroreseptor GABA A , dan imunohistokimia jaringan otak postmortem untuk menyelidiki metabolisme zat besi pada pasien LD dan kontrol sehat.

Hasil
Analisis QSM menemukan peningkatan kandungan zat besi di korteks sensorimotor dan premotor primer, girus frontal inferior, frontal tengah, dan temporal tengah, korteks cingulate tengah, lobulus parietal superior dan inferior, insula, putamen, dan serebelum. Histopatologi memperkuat temuan neuroimaging dengan menunjukkan gugusan fokal endapan zat besi di daerah ini. Peningkatan kandungan zat besi di area motorik suplementer dan korteks cingulate tengah dikaitkan dengan aktivitas saraf yang berubah, sementara peningkatan zat besi di korteks cingulate tengah, korteks premotor, dan putamen memiliki kaitan dengan ketersediaan reseptor GABA A pada pasien LD.

Kesimpulan
Penumpukan zat besi yang abnormal cenderung berkontribusi terhadap ketidakseimbangan sinyal eksitatori dan inhibitori dalam jaringan saraf distonik, yang mengakibatkan perubahan dinamika jaringan yang pada akhirnya berkontribusi terhadap perkembangan LD. © 2025 International Parkinson and Movement Disorder Society.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *