ABSTRAK
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kualitas tidur (diukur dengan Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh—PSQI), indeks massa tubuh (BMI), dan status obesitas, dan untuk mengeksplorasi apakah faktor metabolik (misalnya, glukosa puasa, trigliserida, dan Kolesterol Lipoprotein densitas tinggi) memengaruhi hubungan ini pada pasien rawat jalan lanjut usia.
Metode
Sebuah studi cross-sectional dilakukan terhadap 404 orang lanjut usia di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Thai Binh, Vietnam dari Oktober 2023 hingga Juni 2024. Orang dewasa yang berusia 60 tahun ke atas menjalani evaluasi rawat jalan dan tes darah biokimia dan direkrut melalui pengambilan sampel secara praktis. Kualitas tidur dilaporkan sendiri (PSQI), sedangkan BMI dan penanda biokimia diukur.
Hasil
Skor PSQI rata-rata adalah 11,00 ± 2,68, dan BMI rata-rata adalah 22,56 ± 2,36. Orang dewasa yang lebih tua dengan kualitas tidur normal memiliki BMI yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang memiliki kualitas tidur yang buruk ( p < 0,05). Tingkat obesitas adalah 13,1%, sementara sindrom metabolik didiagnosis pada 36,4% peserta. Regresi logistik mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan kualitas tidur yang buruk dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan dasar dan lebih rendah. Tidak ada hubungan antara kualitas tidur, obesitas, dan sindrom metabolik.
Kesimpulan
Studi ini mengungkap bahwa tingkat pendidikan dan BMI memengaruhi kualitas tidur secara signifikan; namun, tidak ditemukan hubungan antara kualitas tidur dan obesitas atau sindrom metabolik pada orang dewasa yang lebih tua. Memperbaiki kebiasaan tidur harus dipertimbangkan dalam manajemen berat badan orang lanjut usia.
