ABSTRAK
Ferroptosis, suatu bentuk unik dari kematian sel yang diatur yang didorong oleh akumulasi zat besi dan peroksidasi lipid, telah muncul sebagai proses penting dalam berbagai penyakit. Bukti terkini menunjukkan keterlibatannya dalam patogenesis penyakit alergi, termasuk asma, rinitis alergi, dan dermatitis atopik. Kondisi ini ditandai oleh peradangan kronis, stres oksidatif, dan disregulasi imun, yang semuanya bersinggungan dengan mekanisme molekuler ferroptosis. Regulator utama, seperti glutathione peroxidase 4 (GPX4), sistem antiporter sistin/glutamat Xc-, dan jalur metabolisme zat besi, memainkan peran penting dalam proses ferroptosis dan kontribusinya terhadap perkembangan penyakit alergi. Tinjauan ini mengeksplorasi hubungan mekanistik antara ferroptosis dan penyakit alergi, menekankan bagaimana kerusakan oksidatif dan kelebihan zat besi memperburuk peradangan dan cedera jaringan. Kami juga menyoroti biomarker diagnostik yang muncul, termasuk produk peroksidasi lipid dan regulator zat besi, yang dapat meningkatkan pemantauan dan stratifikasi penyakit. Strategi terapi yang menargetkan ferroptosis, seperti aktivator GPX4, khelator besi, dan inhibitor peroksidasi lipid, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi praklinis, yang menawarkan kemungkinan cara baru untuk mengobati penyakit alergi. Namun, masih ada tantangan dalam menerjemahkan temuan ini ke dalam aplikasi klinis. Dengan mengintegrasikan pengetahuan terkini, tinjauan ini menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut tentang ferroptosis sebagai biomarker dan target terapi pada penyakit alergi.
Menjelajahi Ferroptosis pada Penyakit Peradangan Alergi: Mekanisme Baru dan Perspektif Terapi
