Posted in

Menganalisis Energi Seketika dalam Berjalan Bipedal pada Babon: Sebuah Model untuk Menjelajahi Transisi Evolusi Menuju Bipedalisme yang Efisien pada Hominin

Menganalisis Energi Seketika dalam Berjalan Bipedal pada Babon: Sebuah Model untuk Menjelajahi Transisi Evolusi Menuju Bipedalisme yang Efisien pada Hominin
Menganalisis Energi Seketika dalam Berjalan Bipedal pada Babon: Sebuah Model untuk Menjelajahi Transisi Evolusi Menuju Bipedalisme yang Efisien pada Hominin

ABSTRAK
Tujuan
Primata nonmanusia menunjukkan cara berjalan bipedal dengan postur khas “pinggul tertekuk, lutut tertekuk”, yang menimbulkan biaya energi tambahan seperti yang ditunjukkan oleh penelitian yang menggunakan elektromiografi dan analisis mekanis. Selama evolusi bipedalisme kebiasaan pada hominin, cara ini mengalami penyempurnaan bertahap, yang berpuncak pada genus Homo . Untuk mengeksplorasi mekanisme konservasi energi dan pengaruh kinematika selama berjalan bipedal sesekali, kami menyelidiki dinamika energi dalam segmen tubuh yang berbeda dalam sampel ontogenetik babun.

Bahan dan Metode
Data kinematik dan morfometrik dari 17 babun, termasuk individu dewasa dan muda, awalnya dikumpulkan di stasiun Primatologi CNRS (Prancis). Kami menghitung energi potensial dan kinetik (rotasi dan translasi) dari berbagai segmen tubuh selama 40 langkah, diikuti dengan perbandingan dengan data manusia.

Hasil
Perbedaan kinematik yang berkaitan dengan usia memengaruhi persentase pemulihan energi pada babun, terutama pada ruas betis dan batang tubuh. Meskipun perbedaan signifikan dapat diamati antara babun dan manusia, seperti pada ruas batang tubuh, lengan, dan kaki, terdapat kesamaan pada ruas paha dan betis, dengan paha sebagai ruas utama untuk transfer energi yang substansial. Tidak seperti manusia, babun tidak memiliki rentang kecepatan optimal untuk pemulihan energi.

Diskusi
Kami menyajikan model pemulihan energi dalam berjalan dengan kedua kaki ditekuk. Meskipun berjalan dengan kedua kaki babon tidak efisien dalam pemulihan energi, penyesuaian gerakan tubuh yang kecil dapat meningkatkan efisiensi secara signifikan. Penyempurnaan yang halus ini berpotensi meningkatkan tingkat pemulihan energi, sehingga berjalan dengan kedua kaki lebih praktis untuk penggunaan rutin. Dari perspektif evolusi, peningkatan tersebut akan sangat penting mengingat aktivitas menantang lainnya seperti memanjat dan berjalan dengan keempat kaki di atas pohon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *