Abstrak
Genus Phyllanthus, yang dikenal karena khasiat terapeutiknya dalam pengobatan tradisional dan rakyat, telah diteliti secara ekstensif karena sifat anti-inflamasinya. Tinjauan ini secara sistematis mengevaluasi literatur yang ada tentang berbagai spesies Phyllanthus, dengan fokus pada potensinya sebagai agen pengobatan untuk mengelola kondisi inflamasi. Khususnya, ekstrak, fraksi, dan fitokonstituen bioaktif, terutama turunan fenolik dan diterpenoid tipe kleistantana dari spesies seperti P. emblica, P. niruri, P. amarus, P. acidus, P. muellerianus, P. reticulatus, P. rheophyticus, P. fraternus, P. glaucus, P. urinaria, P. nivosus, dan P. orbicularis, telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Efek-efek ini utamanya difasilitasi melalui pengurangan produksi sitokin pro-inflamasi, penghambatan sintesis prostaglandin dan oksida nitrat, penghambatan mediator inflamasi seperti COX-2, NOX dan LOX, dan peningkatan produksi sitokin anti-inflamasi. Selain itu, penekanan inflamasi dicapai melalui modulasi jalur pensinyalan penting, termasuk NF-κB, Nrf2, ERK/JNK, dan MAPK. Meskipun temuan-temuan yang menjanjikan ini, studi klinis terbatas yang menilai kemanjuran anti-inflamasi spesies Phyllanthus, menggarisbawahi perlunya penelitian masa depan yang ketat untuk sepenuhnya menjelaskan potensi terapeutiknya.
Tinjauan Terbaru tentang Potensi Anti-inflamasi dari Genus Phyllanthus
