Abstrak
Latar belakang
Neurodegenerasi yang berkaitan dengan alfa-sinuklein memengaruhi pola tidur, baik pada tahap prodromal (gangguan perilaku tidur gerakan mata cepat [REM], iRBD) atau tahap mapan (penyakit Parkinson [PD] dan atrofi sistem multipel [MSA]).
Tujuan
Untuk mencari intrusi REM yang abnormal pada tidur non-REM pada alfa-sinukleinopati.
Metode
Pengukuran klinis dan polisomnografi dikumpulkan dari 554 peserta dengan PD (N = 257), iRBD (N = 110), dan MSA (N = 71) dan 115 kontrol. Awalnya, polisomnografi diperiksa secara visual untuk REM di N2 (keberadaan dan indeks). Selanjutnya, REM secara otomatis dideteksi di semua tahap bangun dan tidur, dan ambang batas yang membedakan antara gangguan dicari.
Hasil
Indeks REM pada N2 (diukur secara visual) lebih rendah pada kontrol dibandingkan semua kelompok pasien. Indeks REM pada N2 (diukur secara otomatis) lebih rendah pada kontrol dibandingkan pada pasien dengan PD dan MSA, tetapi tidak berbeda dari peserta iRBD. Batas optimal 4,6 REM/jam pada N2 menghasilkan spesifisitas 77% untuk membedakan kontrol dari semua kelompok neurodegeneratif tetapi sensitivitasnya adalah 60%. Batas untuk membedakan MSA dari peserta PD memiliki spesifisitas rendah (58%). Batas optimal 2,1/jam pada pasien iRBD memiliki spesifisitas 80% untuk membedakan mereka dari kontrol.
Kesimpulan
Intrusi abnormal REM ke dalam tidur non-REM membedakan peserta dengan alpha-synucleinopathies dari kontrol. Teknik otomatis ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien dengan gangguan neurodegeneratif dalam sejumlah besar polisomnogram yang diperoleh untuk tujuan lain pada orang lanjut usia. © 2025 International Parkinson and Movement Disorder Society.