Abstrak
Pertumbuhan pesat industri mode telah menyebabkan peningkatan limbah tekstil, memperburuk polusi lingkungan dan perubahan iklim. Untuk mendukung tujuan keberlanjutan dan ekonomi sirkular, studi ini menyelidiki degradasi enzimatik tekstil campuran katun/polietilen tereftalat (PET) menggunakan PETase, membandingkan varian tipe liar (WT) dan mutan (MUT S238F/W159H). Untuk meningkatkan aksesibilitas enzim, kami mengevaluasi tiga strategi praperlakuan: perlakuan alkali, paparan ultraviolet-ozon (UVO), dan pelapukan sinar matahari alami. Efeknya dinilai dengan mengukur kehilangan berat tekstil, morfologi permukaan (SEM), spektroskopi inframerah (FTIR), dan hasil asam tereftalat (TPA) dan asam mono-(2-hidroksi etil) tereftalat (MHET). Perlakuan alkali menghasilkan kehilangan berat tertinggi, sedangkan praperlakuan UVO mendegradasi tekstil secara moderat dan secara signifikan meningkatkan produksi TPA enzimatik. Sebaliknya, paparan sinar matahari yang berkepanjangan memiliki efek yang dapat diabaikan. Analisis ^1H NMR pada supernatan mengonfirmasi pembentukan produk PET teroksidasi setelah paparan sinar UV, yang menunjukkan modifikasi kimia permukaan yang meningkatkan kerentanan enzimatik. Hasil kami mengungkap efek diferensial pada PET dan serat katun, yang menyoroti sinar UV sebagai praperlakuan selektif yang menjanjikan untuk limbah tekstil campuran. Studi ini menunjukkan potensi menggabungkan oksidasi fotokimia dan proses enzimatik untuk degradasi PET yang ditargetkan, yang berkontribusi pada strategi daur ulang tekstil yang lebih efisien.
Perlakuan Awal Ozon Ultraviolet Meningkatkan Biodegradasi PETase Selektif pada Tekstil Dibandingkan dengan Perlakuan Sinar Matahari dan Alkali.
